Senin, 03 Februari 2014

Drama 6 orang dengan 1 narator ^^

Pengembangan Diri Dalam Belajar: Drama 6 orang dengan 1 narator ^^: Judul                           : Persahabatan, Sekolah, Kehidupan. Aliran                          : Bahasa Indonesia. Jumlah Karakter  ...

Sabtu, 01 Februari 2014

Cerita Minggu



Cerita Dihari Minggu..

          Setiap hari minggu, gue harus beresin rumah dengan segenap hati gue yang ikhlas. Apapun resikonya gue tanggung dengan lapang dada, tapi sebenernya gue gak punya lapang yang gue punya Cuma kolam ikan yang ada didepan rumah gue. Kolam itu juga bukan milik gue sebenernya cuman gue anggap itu kolam gue karena itu kolam milik bapak dari mama gue yaitu “Abah” gue.
          Sorry, cerita gue belok ke timur tapi gue coba lurusin lagi kok ke utara (apaan sih gajelas). Tadi baru sampe mana ya? Gue lupa (ampun deh). Gue beresin rumah dari mulai nyapu, ngepel, nyuci sepatu, lipetin jemuran yang udah kering, sampe ngajak ngobrol bayi. Yang gue tau ngobrol dengan bayi itu seru, kenapa? Karena dia selalu tertawa disaat gue ngomong, gue juga bingung kenapa dia bisa ketawa padahal gue cuma ngomong seadanya aja terkadang pake gaya “Raditiya Dika” mungkin itu yang membuatnya lucu. Tapi ngenesnya yaitu disaat gue terus ajak ngomong dia tapi dia malah nangis gitu aja, kenapa? Soalnya dia bosen sama omongan gue ! (tapi gue yakin dia bosen sama muka gue *gubrak).
          Sebenernya gue pengen banget bisa kayak orang lain yang bebeas dihari minggu, mereka bisa liburan dan jalan-jalan kemanapun yang mereka suka tapi kenapa gue gak bisa? Apa mungkin gue terlalu dikekang dirumah ini? Gue rasa emang bener *jelas. Tapi sebenernya siapa sih yang larang-larang gue sampe gue ngerasa dikekang? (kenapa gue harus nanya padahal gue udah tau jawabannya). Yaa.. betul Abah gue yang super duper ngasih banyak aturan dari mulai wajibnya diem dirumah sampe larangan gak boleh punya pacar. Tapi sebenrnya banyak kok cowok-cowok yang nempel sama gue (pede abis).
          Setiap gue punya acaranya semua orang yang ada dirumah gue heran dan gak biasa liat gue pake baju bagus. Apapun yang gue rasain sebenernya gue malu gak bisa maen kenapa? Soalnya kalo kemana-mana gue ajak bibi gue (apa gue masih kayak anak kecil?). Terkadang gue lebih suka diem dirumah karena kebiasaan dari kecil gue cuma bisa “Stay At Home”. Tapi terpaksa dirumah gue harus ngadepin banyak alien dengan sikap yang berbeda dari mulai yang gede sampe yang kecil.
          Abah, orang yang suka nyalain televisi disaat gue belajar di tengah rumah. Umi itu nenek gue, orang yang gak suka rapihin sejadah+mukena setelah shalat. Uwa, orang yang super jutek dan suka ocari masalah sama orang tua. Bibi, orang yang suka ngomong pake nada tinggi kayang perempuan yang lagi “PMS”. Paman, orang yang paling jorok di rumah gue abis bangun tidur langsung nyambet sarapan pagi. Ila, itu adik gue orang yang paling tungi yang gue punya dan sulit banget buat disuruh. Nayla, ponakan gue dia adalah anak dari bibi gue orang yang sukanya nyuruh-nyuruh dan gak tau etika. Kaila, ponakan gue juga adik dari Nayla bayi yang suka nangis gak tau waktu disaat gue belajar dia nangis keras banget sampe kuping gue mau copot ! itu adalah orang-orang dirumah gue yang gue bilang kayak alien tapi gue juga gatau gue turunan alien juga atau bukan, tapi gue harap gue manusia sempurna yang penuh cinta (puitis).
          Bisa kasih solusi, gimana caranya setiap hari minggu gue bisa maen dan buang semua mumet di kepala gue? Kasian kepala gue Cuma 1 kalo pecah, lo mau tanggung jawab. Sorry maksa gue PMS juga ! hahahahahaha....


Ini cerita minggu gue, apa cerita lo?!

Drama 6 orang dengan 1 narator ^^

Judul                           : Persahabatan, Sekolah, Kehidupan.
Aliran                          : Bahasa Indonesia.
Jumlah Karakter        : 6 Orang (Fauziah, Vini, Hani, Syifa, Wila, dan Serli).

Hirup-tikup kehidupan remaja sering terjadi pertikaian diantara sesama. Begitulah yang dialami oleh dua kelompok remaja murid SMK PGRI 1 Sukabumi ini. Kelompok Sehat (Fauziah, Hani dan Syifa) mereka berdua adalah sahabat sejati yang selalu bersama dalam suka dan duka. Kedua orang ini baik, pintar dan ramah.  Tidak seperti kelompok  Vini, Wila, dan Serli. Mereka bertiga sangat keras, kejam dan tidak memiliki rasa keprimanusiaan.

Pada suatu hari Di kantin.

Fauziah dan Syifa sedang berada di kantin. Mereka sedang bercerita setelah makan. Tiba-tiba datanglah Vini dan teman”nya yang menyambar pembicaraan mereka.

Vini                 : Hey, kalian ! Sedang apa kalian disini? (sambil memukul meja).
Wila                : Ini itu tempat khusus buat kita, mendingan kalian pergi aja sana !.
Serli                 : Betul itu, kamu dan kamu pergi ! (menunjuk ke Fauziah dan Syifa).
Fauziah           : Apa hak kalian ngusir kita? Lagian ini kan tempat umum bukan tempat milik nenek moyang kalian.
Wila                : Eeh.. Eeh.. Ini anak sudah mulai belajar melawan, apa perlu saya panggilkan satpam untuk mengusir kalian !
Syifa                : ya, silahkan panggil satpam, kalian pikir kita takut dengan kalian.
Vini                 : Gak sopan banget ya ! (hampir menampar Syifa, tapi tiba-tiba Fauziah berbicara).
Fauziah           : Hey jangan. Sudahlah, biar kita saja yang mengalah. Ayo kita pergi dari sini. Permisi. (sambil menarik tangan Syifa).

Fauziah, Hani dan Syifa akhirnya meninggalkan kantin.

Vini                 : Akhirnya mereka pergi juga hahaha.

Tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Semua murid mengambil tasnya dan bergegas untuk pulang. Seperti biasa kelompok sehat mengerjakan tugas di perpustakaan sekolah. Kali ini tugas yang mereka kerjakan adalah tugas Bahasa Indonesia membuat drama kelas.

Hani                : Aku sangat tidak setuju dengan Pak Darmo, masa drama kelas kita satu kelompok bareng grup Vini. Aku itu gak suka tahu sama mereka.
Syifa                : Iya liat saja sekarang yang mengerjakan drama hanya kita bertiga (sambil kesal).
Hani                : Sudahlah, kita bergabung dengan kelompok lain saja. Setuju tidak?
Fauziah           : Suutt. Kalian tidak boleh seperti itu walau bagaimanapun grup Vini tetap teman kita. Soal drama tinggal kita kasih teksnya saja lalu beritahu mereka bagian-bagiannya yang harus mereka hafal. Selesai kan?
Syifa                : Tapi?.
Fauziah           : Sudah kerjakan saja.

Keesokan harinya.

Bel berbunyi tanda masuk pelajaran pertama dimulai, pelajaran pertama dimulai, semua murid belajar dengan seksama. Vini yang selalu bersikap ketus kepada semua orang membuat Syifa merasa risih dan terpaksa menjadi teman sebangkunya karena terpaksa.

Syifa                : Bisa tidak kamu diam sebentar ! tugas Bahasa Inggris nya harus dikumpulkan, lihat waktunya sebentar lagi habis (merasa kesal).

(Vini hanya memutar matanya dan terlihat ketus).

Setelah semua pelajaran selesai, bel pun kemudian berbunyi tanda waktu kegiatan belajar-mengajar telah berakhir. Kelompok sehat dan grup Vini membereskan buku-bukunya.

Fauziah           : Vini, tugas drama kita sekelompok kan? Ini teksnya sudah kita buat kemarin, mau tidak kita jelaskan bagian-bagiannya (sambil memberikan teks drama tersebut).
Vini                 : Oh iyah aku baru ingat ternyata aku sekelompok drama bareng kalian. tidak usah kalian jelaskan, lagian melihat teksnya saja sudah tidak memungkinkan (sambil membuang teks drama tersebut dari tangan Fauziah).
Hani                : Apa kamu tidak bisa menghargai? Kita itu sudah capek-capek pulang sore hanya untuk menyelesaikan tugas drama dan itu tanpa kamu dan tanpa kalian juga (sambil menunjuk grup Vini).
Vini                 : Mau dihargai berapa?.
Wila                : Yaudah sini mana teksnya !
Hani                : Ini teksnya.
Fauziah           : Kalian bisakan berbuat baik sama kita? Apa tidak bosan dari kelas X kelakuan kalian selalu ketus dan kejam terhadap orang lain, termasuk terhadap kita juga.
Serli                 : Lagian dari dulu kita gak pernah suka sama kalian.
Fauziah           : Memangnya salah kita apa sama kalian?
Vini                 : Banyak ! ayo pergi dari sini. Sudah terlalu bosan melihat kalian (sambil pergi begitu saja).
Syifa                : Tuhkan benar apa kataku? Mendingan kita bergabung sama kelompok lain saja dan tidak dengan mereka.
Hani                : Kamu juga sih yang terlalu baik Zi.
Fauziah           : Sudahlah tidak apa-apa, asalkan kita tidak seperti itu sama orang lain. Aku yakin sebenarnya mereka punya hati yang baik.

            Seperti biasa mereka pergi ke perpustakaan sekolah, kali ini mereka tidak mengerjakan tugas melainkan berlatih drama kelas. Walaupun hanya bertiga tetapi mereka berlatih dengan penuh semangat, namun Syifa mengeluh saat berlatih.

Hani                : Sebenarnya kita itu percuma latihan , tokoh-tokohnya pun tidak ada yang memerankan (keluhnya).
Syifa                : Mulai besok kita berlatih semua dan itu harus sungguh-sungguh, apapun caranya grup Vini harus ikut latihan.
Fauziah           : ya sudah kalau begitu, besok aku akan cari cara supaya grup Vini ikut latihan.
Syifa                : Harus dong Zi, nanti nilai kita kosong di raport bagaimana? Apa mereka akan bertanggung jawab? Tidak kan?

            Tiba-tiba terdengar keributan di depan ruang perpustakaan, kelompok sehat menghampiri orang-orang yang sedang ribut tersebut.

Serli                 : Vin, mau tidak mau kita harus latihan drama dengan Ziah dan teman-temannya. Aku takut nilai raportku kosong.
Wila                : Iya Vin untuk sementara kita baikan dulu saja dengan mereka, memangnya kamu mau bertanggung jawab jika nilai kita di raport kosong?
Vini                 : Kalian itu kenapa harus bela mereka? Kalian tahu kan, Ziah sudah merebut prestasi yang aku punya di sekolah ini. Mulai dari ketua OSIS, juara lomba karya ilmiah, dan sekarang menjadi ketua excul dance. Apa kalian tidak ingat?
Fauziah           : Aku tidak merebut semua itu, apapun yang aku raih semua diambil dari pemilihan seluruh siswa berarti mereka mendukung aku untuk melakukannya (membantah perkataan Vini).
Vini                 : Tapi memang kenyataannya kamu yang merebut itu semua dari aku !
Fauziah           : Tapi aku tidak berniat sedikitpun tentang itu Vin.
Vini                 : Alah banyak bicara ! (sambil pergi dengan rasa marah).
Fauziah           : Vin, Vini (memanggilnya dengan suara keras).
Wila                : Maafin teman kita Vini ya Ziah. Kita boleh tidak ikut bergabung latihan drama bersama kalian.
Fauziah           : (Hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum).

            Esoknya kelompok sehat berangkat ke sekolah, tetapi di kelas ada seorang murid yang duduk menyendiri yaitu Vini. Lalu Vini tiba-tiba saja menghampiri kelompok sehat itu sambil marah-marah dengan nadanya yang sedikit kejam.

Vini                 : Hey, Ziah. Kamu apakan teman-temanku kemarin? Hari ini mereka tidak ingin berangkat ke sekolah bersamaku. Aku yakin kamu mempengaruhinya dengan perkataanmu yang super lembut itu atau mungkin.... (terpotong perkataannya oleh Syifa).
Syifa                : Apa kamu? Main menyalahkan orang saja ! Kamu yang salah sudah meninggalkan mereka kemarin !
Vini                 : Aku tidak meninggalkan mereka hanya mereka saja yang tidak mengikutiku, terpaksa aku tinggalkan.
Wila                : Untung saja kita tidak mengikutimu dan selamatnya kita berlatih drama bersama mereka, walaupun pulangnya hampir menjelang sore tapi ada hasilnya (tiba-tiba menyambar pembicaraan).
Vini                 : Kalian itu sudah dipengaruhi oleh mereka ! (sambil menunjuk).
Serli                : Usai sudah kebodohan ini, kita capek terus menjadi temanmu !
Wila                : Kamu hanya bisa menyuruh, menyuruh dan menyuruh kita saja, dan kamu hanya bisa menjelek-jelekkan orang lain saja. Apa kamu tidak pernah berpikir begitu jelek sikapmu didepan orang lain?!
Vini                 : Ya sudah jika kalian tidak mau menjadi temanku lagi, teman banyak kok diluar sana selain kalian. aku bisa mencarinya dan aku yakin aku pasti dapat !
Fauziah           : Tetapi kamu tidak bisa mencari teman seperti Wila dan Serli yang selama ini selalu denganmu, dalam suka maupun duka mereka mau tetap bersamamu. Mungkin kali ini mereka lelah dengan sikapmu yang terus-menerus tidak ada perubahan.
Vini                 : Terserah kalian mau berbicara apa? Aku tidak mau dengar ! Yang pasti aku tidak butuh teman ! (beranjakan pergi).

            Saat Vini berjalan pergi keluar, tiba-tiba dia diam sejenak di depan pintu kelas namun saat berbalik dia langsung memeluk Fauziah dan dia menangis.

Vini                 : Aku butuh teman aku tidak bisa hidup sendiri, aku butuh teman seperti kalian. Maafkan aku Ziah, aku selalu terlihat kejam didepanmu tapi itu karena aku merasa kamu lebih sempurna dari pada aku. Maafkan aku Ziah, selama ini aku egois (sambil menangis tersedu-sedu).
Fauziah           : Didunia ini tidak ada manusia yang sempurna, maafkan aku juga yah? Aku pernah membuatmu tidak suka.
Wila                : Maafkan kita juga ya.
Fauziah           : Nah, sekarang kamu jangan sedih lagi ya, tersenyum dong (sambil melepaskan pelukannya lalu tersenyum dan mengusap air matanya).
Vini                 : terimakasih yah. Kalian sudah ingin menjadi temanku. Dan memberiku semangat dengan cobaan ini. Aku sayang kalian semua.
Fauziah           : Kita juga sayang kok sama kamu.

Mereka semua lalu berpelukan.